Difinisi Perpustakaan dalam Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan system yang baku guna memenuhi kebutuhan Pendidikan, penelitian, pelestarian informasi, dan rekreasi para pemustaka
Sebagai Lembaga non-profit yang dalam kegiatannya untuk menyediakan jasa informasi, perpustakaan tidak mementingkan keuntungan secara materi tetapi lebih mementingkan bagaimana koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam yang dimiliki perpustakaan dapat dimanfatkan penggunanya
Berinovasi sangat dituntut untuk dijalankan oleh perpustakan dalam langkah untuk mengikuti perkembangan teknologi. Penting untuk diprioritaskan karena teknologi berkembang dengan pesat, informasinya pun diperoleh dengan cepat kapan dan dimana bisa didapat, prosesnya bisa dengan jalan promosi perpustakaan
Promosi perpustakaan mulai dari layanan, koleksi maupun kegiatan-kegiatan perpustakaan merupakan bentuk cara untuk meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap perpustakaan,.
Ada beberapa promosi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan bisa dalam bentuk pameran, penerbitan, penyebaran poster, pemasangan iklan baik meida cetak maupun elektronik ataupun media sosial
Hal-hal tersebut diatas perlu dilakukan oleh perpustakaan secara terus-menerus dan teratur supaya publik bisa mengetahui peran perpustakaan dengan baik dan dapat memanfaatkan secara optimal.
Dalam era digital saat ini, media sosial adalah sarana promosi yang benar-benar efektif bagi perpustakan ditengah semakin banyaknya arus informasi. Diketahui sekarang ini publik baik itu tua maupun muda menggunakan media sosial dalam berkomunikasi. Hal ini bisa sebagai bukti bahwa media sosial memiliki jangkauan luas jika ditandingkan dengan media lain. media sosial dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang layanan perpustakaan dan menarik lebih banyak pengunjung.
Adapun beberapa ide dan strategi untuk mempromosikan perpustakaan melalui media sosial: Pembuatan akun perpustakaan, Buat akun resmi perpustakaan di platform media sosial utama seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn. Membuat konten berkualitas, memposting konten yang seperti ulasan buku, tips membaca, rekomendasi buku, dan artikel terkait literasi. Kampanye tematik, untuk menarik perhatian, seperti “Bulan Literasi” atau “Hari Buku Sedunia” membuat konten yang terkait dengan tema-tema tersebut. Visual menarik fotografi, Bagikan foto dan visual menarik dari kegiatan di perpustakaan, bisa berupa gambar buku baru, kegiatan-kegiatan khusus. Video konten, lakukan pembuatan video-video untuk lebih memiliki daya Tarik yang besar di media sosial seperti melakukan wawancara dengan penulis buku. Partisipasi komunitas, Melibatkan komunitas dalam membuat konten-konten terkait kegiatan diperpustakan seperti membaca, membuat polling buku terfavorit. Live streaming, untuk menyelenggarakan acara langsung seperti diskusi buku, atau pertemuan-pertemuan ilmiah. Hashtag khusus. Pembuatan hashtag khusus perpustakaan untuk digunakan pengunjung dalam berbagi pengalaman atau konten terkait perpustakaan. Melakukan Kolaborasi dengan pihak eksternal, Guna meningkatkan perluasan promosi perpustakaan bisa melakukan Kolaborasi bisa dengan penulis lokal, penerbit, atau influencer di media sosial. Promosikan kegiatan khusus di perpustakaan bisa berupa pertemuan-pertemuan ilmiah, atau diskusi dengan penulis melalui media sosial. Peringatan hari khusus, peringatan hari khusus bisa dimanfaatkan sebagai promosi khusus dan menarik atensi publik, seperti Hari Buku Sedunia, Hari Kunjung Perpustakaan. Meberikan informasi praktis seperti jadwal buka, layanan perpustakaan, dan fasilitas yang tersedia. Feedback dan kuis, Mengajak pengunjung untuk memberikan ulasan di media sosial dan kemudian bisa dengan mengadakan kuis dengan hadiah menarik untuk meningkatkan atensi pengguna perpustakaan.Promosikan layanan digital yang dimiliki oleh perpustakaan. Menjelaskan layanan digital yang tersedia dan bagaimana cara memanfaatkannya, seperti pemanfaatkan e-book, akses basis data online.Analisis kinerja promosi perpustakaan. Secara berkala Pantau data statistik di patfom media sosial untuk memahami sejauh mana keefektifan promosi perpustakaan.
Perpustakaan harus dapat menjaga konsistensi dan interaksi yang positif dengan pengikut di media sosial, untuk membantu membangun hubungan yang kuat dan meningkatkan dukungan terhadap perpustakaan. Media sosial dapat memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan visibilitas, partisipasi, dan interaksi dengan pengguna. Sehingga perpustakaan dapat menjangkau penggunanya yang lebih luas, berinteraksi secara aktif dan komunikatif sebagai pusat sumber daya dan literasi.
Perpustakaan diera digitalisasi dituntut untuk terus berinovasi dan menyesuaikan strategi promosi sesuai dengan kebutuhan dan respons dari pengguna karena Promosi yang efektif dapat membantu perpustakaan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi publik.